Oleh : Moh. Naufal Dunggio
Aktivis dan Ustadz Kampung
Yah memang Pak Prabowo Subianto (PS) itu petarung handal. Dan kesatria sejati. Beliau bagaikan singa kalau berada di oktagon. Semua bakal dilahap habis. Gak ada yang sanggup mengalahkannya tapi beliau gak bisa menang melawan hukum alam yakni umur. Dan jangan samakan dengan JOE BIDEN di Amrik dan MAHATIR MUHAMMAD di Malaysia. Ini Indonesia Bung masih punya tradisi ewuh pakewuh. Yang tua mengayomi yang muda. Kita di Indonesia masih kental penghormatan antara Senior dan Yunior begitu juga sebaliknya. Apalagi di TNI/POLRI.
Kemarin PS ketemu Pak Surya Paloh (SP) di Tower NASDEM. Gak tahu yang di bicarakan kedua petinggi sahabat Jokowi ini. Tapi yang jelas habis ketemu SP di Tower Nasdem PS langsung beritahu kalau beliau mundur dari PENCAPRESAN 2024. Dan akan memberikan kesempatan pada anak muda yuniornya yang berprestasi untuk maju jadi CAPRES.
Ini suatu pengumuman melegakkan semua pihak. Kecuali mereka yang berambisi kekuasaan dengan MENDOMPLENG sama Pak PS. Langkah pak PS udah benar. Memberikan kesempatan kepada yang muda dan yang tua jadi KING MAKER aja seperti JK.
Itu suatu bentuk AKHLAQUL KARIMAH bagi yunior-yuniornya dan bangsa Indonesia.
Wah kalau PS mundur dan berkoalisi dengan NASDEM, apakah masih kita perlu teruskan pencapresan ini? Apa perlu KPU langsung umumkan aja siapa pemenang untuk menghemat biaya. Kalau orang Manado bilang LANTIK JO. PEMILU hanya seremonial aja supaya kelihatan ada pemilihan.
Wah betapa FANTASTISNYA jika ARB didukung mayoritas partai-partai seperti NASDEM, PKS, DEMOKRAT, PPP dan PAN plus GOLKAR ikut karena senior-seniornya seperti JK dan AT sudah mendukung Anies lebih dulu. Kalau itu terjadi partai merah bakal gigit jari kembali seperti jaman SBY dulu jadi pelengkap penderita. Inilah hukum alam kalau berkuasa lantas JUMAWA.
Setiap orang ada waktunya dan setiap waktu ada orangnya.
Biarlah Anies diserang terus sama dua partai merah PDIP dan PSI. Kita gak usah peduli sama seperti Anies gak perduli. Dia mau loncat-loncat di aspal sambil guling-guling dengan membuli Anies gak usah kita hiraukan. Kalau dia main kayu dan kasar baru kita jabanin. Ini Jakarta Bung. Kita para relawan Anies paling tidak udah ikut budaya BETAWI. Kita gak mau memulai tapi kalau ditantang terus kita gak akan mundur. Sekali layar berkembang tak akan dilipat kembali kalau gak ada angin.
Tinggal tunggu keputusan sanpai akhir tahun ini. Kalau partai-partai seperti disebutkan di atas tadi mendeklarasikan dukung Anies, maka KPU gak usah repot-repot untuk dua putaran. Asal orang-orang KPU gak seperti kemarin yang curang. Kalau mau curang silahkan ikut jejak salah seorang anggota KPU kemarin yg tidur di hotel prodeo. Kalau mau curang silahkan aja karena kita udah punya cara untuk meredam kecurangan itu. Pengalaman waktu PILKADA di DKI dulu udah jadi pengalaman. Selamat ARB jadi PRESIDEN ke 8 NKRI. Jangan JUMAWA setelah jadi presiden dan jangan lupa para pendukungnya.
Wallahu A’lam …
AKHIRNYA PREDIKSI ANE BENAR. KESATRIA SEJATI BERDARAH MANADO MUNDUR DARI CAPRES 2024
Oleh : Moh. Naufal Dunggio
Aktivis dan Ustadz Kampung
Yah memang Pak Prabowo Subianto (PS) itu petarung handal. Dan kesatria sejati. Beliau bagaikan singa kalau berada di oktagon. Semua bakal dilahap habis. Gak ada yang sanggup mengalahkannya tapi beliau gak bisa menang melawan hukum alam yakni umur. Dan jangan samakan dengan JOE BIDEN di Amrik dan MAHATIR MUHAMMAD di Malaysia. Ini Indonesia Bung masih punya tradisi ewuh pakewuh. Yang tua mengayomi yang muda. Kita di Indonesia masih kental penghormatan antara Senior dan Yunior begitu juga sebaliknya. Apalagi di TNI/POLRI.
Kemarin PS ketemu Pak Surya Paloh (SP) di Tower NASDEM. Gak tahu yang di bicarakan kedua petinggi sahabat Jokowi ini. Tapi yang jelas habis ketemu SP di Tower Nasdem PS langsung beritahu kalau beliau mundur dari PENCAPRESAN 2024. Dan akan memberikan kesempatan pada anak muda yuniornya yang berprestasi untuk maju jadi CAPRES.
Ini suatu pengumuman melegakkan semua pihak. Kecuali mereka yang berambisi kekuasaan dengan MENDOMPLENG sama Pak PS. Langkah pak PS udah benar. Memberikan kesempatan kepada yang muda dan yang tua jadi KING MAKER aja seperti JK.
Itu suatu bentuk AKHLAQUL KARIMAH bagi yunior-yuniornya dan bangsa Indonesia.
Wah kalau PS mundur dan berkoalisi dengan NASDEM, apakah masih kita perlu teruskan pencapresan ini? Apa perlu KPU langsung umumkan aja siapa pemenang untuk menghemat biaya. Kalau orang Manado bilang LANTIK JO. PEMILU hanya seremonial aja supaya kelihatan ada pemilihan.
Wah betapa FANTASTISNYA jika ARB didukung mayoritas partai-partai seperti NASDEM, PKS, DEMOKRAT, PPP dan PAN plus GOLKAR ikut karena senior-seniornya seperti JK dan AT sudah mendukung Anies lebih dulu. Kalau itu terjadi partai merah bakal gigit jari kembali seperti jaman SBY dulu jadi pelengkap penderita. Inilah hukum alam kalau berkuasa lantas JUMAWA.
Setiap orang ada waktunya dan setiap waktu ada orangnya.
Biarlah Anies diserang terus sama dua partai merah PDIP dan PSI. Kita gak usah peduli sama seperti Anies gak perduli. Dia mau loncat-loncat di aspal sambil guling-guling dengan membuli Anies gak usah kita hiraukan. Kalau dia main kayu dan kasar baru kita jabanin. Ini Jakarta Bung. Kita para relawan Anies paling tidak udah ikut budaya BETAWI. Kita gak mau memulai tapi kalau ditantang terus kita gak akan mundur. Sekali layar berkembang tak akan dilipat kembali kalau gak ada angin.
Tinggal tunggu keputusan sanpai akhir tahun ini. Kalau partai-partai seperti disebutkan di atas tadi mendeklarasikan dukung Anies, maka KPU gak usah repot-repot untuk dua putaran. Asal orang-orang KPU gak seperti kemarin yang curang. Kalau mau curang silahkan ikut jejak salah seorang anggota KPU kemarin yg tidur di hotel prodeo. Kalau mau curang silahkan aja karena kita udah punya cara untuk meredam kecurangan itu. Pengalaman waktu PILKADA di DKI dulu udah jadi pengalaman. Selamat ARB jadi PRESIDEN ke 8 NKRI. Jangan JUMAWA setelah jadi presiden dan jangan lupa para pendukungnya.
Wallahu A’lam …