WORLD CENTRAL KITCHEN LANJUTKAN BANTUAN KEMANUSIAAN KE GAZA

Internasional1121 Views

Washington – World Central Kitchen (WCK) akan melanjutkan kegiatan bantuannya di Jalur Gaza setelah sempat ditangguhkan pasca pembunuhan tujuh pekerjanya oleh Israel awal bulan ini.

“Situasi kemanusiaan di Gaza masih mengerikan. Kami memulai kembali operasi kami dengan energi, martabat, dan fokus yang sama untuk memberikan makan sebanyak mungkin orang,” kata CEO World Central Kitchen Erin Gore dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Anadolu Agency, Senin (29/4/24).

WCK akan terus mengirimkan makanan sebanyak mungkin ke Gaza, termasuk Gaza utara, melalui darat, udara atau laut, tambah dia.

“Kami punya 276 truk, setara dengan hampir 8 juta makanan, siap masuk melalui penyeberangan Rafah. Kami juga akan mengirimkan truk dari Yordania. Kami sedang menjajaki koridor maritim dan memanfaatkan Pelabuhan Ashdod,” ujar Gore.

“Selain 68 dapur umum, kami sedang membangun dapur dengan produksi tinggi ketiga di Mawasi (dua lainnya berada di Rafah dan Deir al-Balah),” tambah Gore.

Serangan Israel menewaskan tujuh pekerja bantuan – tiga warga negara Inggris, seorang warga Australia, seorang warga Polandia, seorang warga negara ganda AS-Kanada, dan seorang warga Palestina – pada 1 April.

Hal ini telah memicu kecaman keras di seluruh dunia dan seruan untuk meminta pertanggungjawaban, dimana banyak pihak, termasuk pendiri WCK Jose Andres, membantah klaim Israel bahwa serangan itu adalah sebuah “kesalahan” dan sebuah kasus “kesalahan identifikasi.”

Gore mengatakan sebelum menghentikan kegiatannya, WCK telah mendistribusikan lebih dari 43 juta makanan di Gaza sejak 7 Oktober.

Israel melancarkan serangan brutal di Jalur Gaza sejak serangan 7 Oktober oleh kelompok Palestina Hamas, yang menewaskan hampir 1.200 orang.

Lebih dari 34.400 warga Palestina telah terbunuh dan ribuan lainnya terluka akibat kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.

Menurut data PBB, lebih dari enam bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur, mendorong 85 persen penduduk daerah kantong tersebut mengungsi di tengah blokade makanan, air bersih dan obat-obatan yang melumpuhkan.

(Red/Sumber)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *