Ankara – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pihaknya siap berkontribusi untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina melalui diplomasi, dan mengundang kedua pemimpin untuk bertemu di Turki.
“Saya menyatakan bahwa kami akan terus berkontribusi pada solusi perang Rusia-Ukraina melalui diplomasi dan negosiasi,” kata Erdogan kepada wartawan di pesawat kepresidenan setelah berkunjung ke Ukraina seperti dikutip Anadolu Agency, Ahad (21/8/22).
“Seperti yang saya katakan (Presiden Rusia Vladimir) Putin selama kunjungan saya ke Sochi, saya mengingatkan (Presiden Ukraina Volodymyr) Zelenskyy bahwa kami dapat menjadi tuan rumah pertemuan di antara mereka,” lanjut presiden Turki.
Erdogan, Zelenskyy, dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres berkumpul di kota Lviv Ukraina untuk membahas langkah-langkah untuk mengakhiri perang Ukraina-Rusia melalui cara-cara diplomatik dan mempertahankan mekanisme yang baru-baru ini dibentuk untuk pengiriman gandum Ukraina ke pasar dunia.
Erdogan mengatakan Türkiye, Ukraina, dan PBB membahas langkah-langkah yang dapat diambil untuk ekspor gandum Ukraina, dan meminta masyarakat internasional untuk memikul tanggung jawab untuk menghidupkan kembali proses diplomatik.
Türkiye, PBB, Rusia, dan Ukraina menandatangani kesepakatan di Istanbul pada 22 Juli untuk membuka kembali tiga pelabuhan Laut Hitam Ukraina untuk mengekspor gandum Ukraina yang macet akibat perang, yang sekarang memasuki bulan keenam.
Erdogan mengatakan dia telah bertemu secara terpisah dengan Zelenskyy dan Putin sejak perang dimulai, dan dia menambahkan bahwa Türkiye akan membawa masalah ini ke Majelis Umum PBB pada bulan September.
“Pesan yang ingin disampaikan di sana sangat-sangat penting. Pesan yang akan kami dan negara lain berikan di sana, sangat penting,” ujar dia.
Pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia
Selama pertemuan trilateral di Lviv, Erdogan mengemukakan keprihatinannya tentang konflik yang sedang berlangsung di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia, dan mengatakan, “Kami tidak ingin mengalami Chernobyl baru.”
Dia mengatakan kepada wartawan bahwa masalah Zaporizhzhia bukanlah “masalah biasa,” lalu mencatat bahwa Ukraina memiliki staf teknis dan tentara sendiri di Zaporizhzhia.
Erdogan juga mengatakan Zelenskyy menuntut pemindahan ranjau Rusia dari daerah tersebut.
“Kami akan membahas masalah ini dengan Putin, dan kami secara khusus akan memintanya agar Rusia melakukan bagiannya dalam hal ini sebagai langkah penting bagi perdamaian dunia,” tutur dia.
‘Türkiye tak ingin merebut wilayah Suriah’
Erdogan mengatakan tujuan utama Ankara adalah perang melawan terorisme di utara Suriah dan mengisyaratkan bahwa Türkiye siap melancarkan operasi untuk melawan kelompok-kelompok teroris di sana.
Dia menegaskan kembali bahwa AS terus mendukung terorisme di Suriah.
“AS dan pasukan koalisi-lah yang terutama memberi makan kepada kelompok teror di Suriah. Mereka melakukannya secara brutal dan mereka masih melakukannya. Mereka tidak bosan, dan mereka juga melakukan pemberian makan yang sama di Irak. Kepada siapa? Sekali lagi ke organisasi teroris. Jika ada kerusuhan di Irak hari ini, sayangnya, Amerika berada di belakangnya,” kata Presiden Erdogan.
Dia menekankan bahwa Ankara tidak mengincar sebidang tanah Suriah dan integritas teritorial Suriah penting bagi Türkiye.
“Rakyat Suriah adalah saudara kami. Kami tidak memiliki masalah seperti itu di sana. Integritas wilayah mereka penting bagi kami. Rezim [Suriah] harus menyadari hal ini,” tutur dia.
Erdogan mengatakan Ankara bertanggung jawab untuk memecahkan masalah Suriah demi perdamaian regional, dan melindungi Türkiye dari ancaman.
“Kita perlu mengetahui dan menerima ini. Dialog politik atau diplomasi antar negara tidak akan pernah bisa terputus. Dialog harus selalu ada,” tekan dia.
“Kita perlu mengamankan langkah lebih lanjut dengan Suriah. Melalui langkah-langkah ini, saya berharap kami akan mengganggu banyak permainan di seluruh wilayah, di wilayah dunia Islam ini dengan tetangga kami,” imbuh Presiden.
Erdogan juga mengatakan Türkiye memiliki hubungan dengan Rusia pada setiap langkah yang diambil di Suriah.
Rakyat Mesir saudara kita
Soal hubungan dengan Mesir, Erdogan mengatakan Türkiye melanjutkan kontaknya dengan Kairo di tingkat menteri.
“Kami berharap dapat mengambil langkah ini di level tertinggi dengan cara terbaik karena rakyat Mesir adalah saudara kami. Tidak mungkin kami tersinggung dengan rakyat Mesir,” sebut dia.
Hubungan diplomatik antara Türkiye dan Mesir dipertahankan pada tingkat kuasa usaha di kedua belah pihak sejak kudeta militer Mesir pada 2013 yang menggulingkan Presiden terpilih Mohammed Morsi.
Kerja sama energi dengan Malaysia
Erdogan, sementara itu, mengatakan Türkiye dan Malaysia sedang membahas kerja sama di bidang eksplorasi energi selama kunjungan Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah.
Turkish Petroleum Corporation dan Petronas Malaysia diharapkan mengambil langkah bersama, ungkap Presiden Turki.
Ketika Erdogan ditanya apakah kegiatan eksplorasi bersama dengan Malaysia akan dilakukan di Mediterania atau Laut Hitam, dia mengatakan “lokasi yang berbeda,” namun dia tak menyebutkan namanya.
(Red/Sumber)