Istanbul – Turki mengutuk “dengan keras” penyerbuan oleh Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir dan para pemukim sayap kanan ke Masjid Al-Aqsa.
“Kami menyerukan otoritas Israel untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan secara serius untuk menahan provokasi yang melanggar kesucian Masjid Al-Aqsa dan status historisnya berdasarkan hukum internasional, dan mencegah eskalasi ketegangan,” bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Turki seperti dikutip Anadolu Agency, Jum’at (28/7/23).
Diketahui pada Rabu (26/7/23/), warga Yahudi sayap kanan menyerbu Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki.
Lebih dari 340 pemukim memasuki kawasan Haram al-Sharif (Masjid Al-Aqsa) di bawah perlindungan polisi Israel.
Bagi umat Islam, Al-Aqsa adalah situs tersuci ketiga di dunia. Orang Yahudi menyebut daerah itu Temple Mount, dan mengatakan bahwa itu adalah situs dua kuil Yahudi di zaman kuno.
Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa berada, selama Perang Arab-Israel 1967. Negara itu menganeksasi seluruh kota pada 1980, dalam suatu langkah yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.
Pasukan Israel dan pemukim Yahudi fanatik sering melakukan penggerebekan di Masjid Al-Aqsa untuk memprovokasi warga Palestina.
Türki sangat mendukung solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina, termasuk pembentukan negara Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
(Red/Sumber)