TERKAIT SENGKETA SIPRUS DAN YUNANI, MENLU TURKI SEBUT AS TIDAK ADIL

Internasional952 Views

Ankara – Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan Amerika Serikat telah kehilangan kebijakan adil dalam masalah yang berkaitan dengan perselisihan Yunani dan Siprus.

“Karena pasokan senjata Washington ke Athena merupakan “tanda yang jelas” akan hal ini,” kata Cavusoglu seperti dikutip Anadolu Agency, Jum’at (30/12/22)..

Mevlut Cavusoglu mengatakan kepada wartawan pada konferensi pers akhir tahun di ibu kota Ankara Turkiye bahwa AS mengganggu keseimbangan (kebijakan) mereka di Yunani dan Siprus

“Fakta bahwa mereka telah memberikan begitu banyak senjata kepada Yunani merupakan indikasi yang jelas bahwa mereka telah kehilangan keseimbangan ini,” lanjut dia.

Politisi Turki telah menunjuk pencabutan embargo sebagai bukti bahwa AS telah meninggalkan kebijakan “keseimbangan” antara pemerintahan Siprus Yunani dan tetangganya di pulau itu, Republik Turki Siprus Utara, yang tetap berada di bawah embargo internasional.

Mengenai krisis Suriah, Cavusoglu menyatakan pertemuan Komisi Konstitusi dan pembicaraan Astana tidak berjalan seperti yang diinginkan karena perlawanan rezim Assad.

Mendesak rezim Suriah dan oposisi untuk berdamai, Cavusoglu mengatakan Turki merupakan “penjamin oposisi Suriah.”

“Kami tidak bertindak melawan hak-hak oposisi Suriah, pada kenyataannya, kami melanjutkan pembicaraan kami dengan tujuan untuk berkontribusi pada konsensus peta jalan yang mereka inginkan. Rezim Assad ingin warga Suriah kembali ke rumah. Penting bagi mereka untuk kembali dengan selamat,” tambah ia.

Dukungan untuk protes kekerasan kelompok teror PKK di Paris ‘tidak dapat diterima’

Tentang “propaganda” melawan Turki di tengah protes kekerasan di ibu kota Prancis, Cavusoglu mengatakan Ankara telah memberi tahu Paris bahwa tidak dapat menerima bahwa beberapa politisi Prancis yang mendukung dan berpartisipasi dalam protes kekerasan anggota teroris PKK dan pendukungnya.

Protes Paris telah menunjukkan “bahwa organisasi teroris yang Anda (Prancis) coba dukung selama bertahun-tahun dengan alasan mendukung orang Kurdi, menunjukkan apa yang dapat mereka lakukan terhadap negara tuan rumah pada kesempatan sekecil apa pun.”

Jumat lalu, seorang pria bersenjata melepaskan tembakan di Jalan Enghien yang menewaskan sedikitnya tiga orang dan sebanyak tiga orang terluka, setelahnya pendukung PKK berkumpul di daerah tersebut.

Dalam protes berikutnya pada Jumat dan Sabtu, mereka melakukan tindakan kekerasan dan bentrok dengan polisi, sebanyak 31 orang terluka. Polisi mengamankan 11 orang.

PKK terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Türki, Uni Eropa, dan AS, dan bertanggung jawab atas kematian 40.000 orang, termasuk wanita, anak-anak, dan bayi.

Meskipun secara resmi diakui sebagai kelompok teror, kekerasan minggu lalu menyoroti bagaimana PKK secara terbuka mempertahankan pijakannya yang berbahaya di Eropa.

(Red/Sumber)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *