TERKAIT KEJAHATAN HAM, CHINA TUDUH BARAT TERAPKAN STANDAR GANDA

Internasional876 Views

Beijing – Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan bahwa Barat telah menerapkan standar ganda dalam memenuhi hak asasi orang yang melarikan diri dari perang Rusia-Ukraina tetapi mengabaikan hak asasi pengungsi dari negara-negara di Timur Tengah, Afrika dan Amerika Latin.

“Saya ingin menekankan bahwa komunitas internasional seharusnya tidak mengadopsi standar ganda pada masalah Palestina dan isu-isu panas internasional dan regional lainnya,” ujar Wang Wenbin, seperti dilansir Anadolu Agency, Selasa (29/3/22).

Wang mengomentari pernyataan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, yang mengatakan setelah bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada hari Ahad bahwa insiden terbaru di Eropa telah membuktikan bahwa ada standar ganda yang diamati secara mencolok di seluruh dunia.

“Pertanyaan Palestina tidak boleh dipinggirkan atau dilupakan, dan ketidakadilan yang berlangsung selama lebih dari 50 tahun tidak boleh berlanjut,” kata Wang lagi.

Mengacu pada tiga proposal spesifik, Wang menegaskan bahwa China akan terus berdiri teguh dengan rakyat Palestina.

Sebelumnya dalam pertemuan antara Menlu Palestina Riyad al-Maliki dengan Menlu China Wang Yi, pekan lalu di sela-sela KTT Menteri Luar Negeri OKI di Pakistan, Menteri Wang Yi telah menyarankan bahwa Otoritas Nasional Palestina harus ditegakkan.

Wang juga menyarankan persatuan yang lebih besar di antara faksi-faksi Palestina guna tercapainya rekonsiliasi internal yang sejati.

Beijing menyarankan bahwa konferensi perdamaian internasional yang lebih besar, lebih berwibawa dan berpengaruh harus diadakan dengan partisipasi anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan semua pemangku kepentingan dalam proses perdamaian Timur Tengah untuk mengeksplorasi cara-cara efektif untuk penyelesaian politik Palestina. pertanyaan.

lebih jauh Juru bicara Kementerian Luar Negeri China menekankan bahwa standar ganda untuk bersimpati dengan pengungsi di Ukraina sementara mengabaikan pengungsi dari negara-negara di Timur Tengah, Afrika dan Amerika Latin tidak dapat diterima.”

“Adalah standar ganda yang tidak dapat diterima untuk menyebut tindakan yang merugikan warga sipil di Ukraina sebagai kejahatan perang sementara membiarkan kerugian yang dilakukan terhadap warga sipil di Republik Federal Yugoslavia, Afghanistan, Irak dan Suriah tidak dihukum,” terangnya.

Setidaknya 1.151 warga sipil telah tewas di Ukraina dan 1.824 terluka, menurut perkiraan oleh PBB, yang memperingatkan bahwa angka sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi.

Menurut data UNHCR, lebih dari 3,87 juta orang Ukraina telah mengungsi ke beberapa negara Eropa, dan jutaan lainnya mengungsi di dalam negeri.

“Adalah standar ganda yang tidak dapat diterima untuk mengatakan bahwa serangan terhadap Ukraina merusak prinsip penghormatan terhadap kedaulatan sambil mengklaim serangan terhadap Republik Federal Yugoslavia, Afghanistan, Irak, dan Suriah sebagai hal yang sah dan sah,” jelas Wang.

Kata dia, begitu pula saat pihaknya menghadapi kritik atas tuduhan pelanggaran hak asasi manusia di Uyghur.

“Ini adalah standar ganda yang tidak dapat diterima untuk menekankan bahwa kedaulatan tidak dapat diganggu gugat dalam masalah Ukraina sementara menganggap kemanusiaan hak yang lebih tinggi dari kedaulatan dalam hal masalah yang berkaitan dengan Republik Federal Yugoslavia dan Irak,” imbuhnya.

Untuk itu dia menegaskan bahwa kedaulatan dan integritas teritorial semua negara harus dihormati sesuai tujuan dan prinsip Piagam PBB.

“Kekhawatiran keamanan yang sah dari semua negara harus dihargai. Hanya ketika standar ganda dihilangkan, masalah ketegangan regional dapat diatasi dengan cara yang adil dan perdamaian abadi dapat dicapai di Eropa dan tempat-tempat lain di dunia, ”tambahnya.

(Red/Sumber)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *