New York – Terkait pesawat tempur F-16, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengatakan Amerika Serikat telah melakukan kesalahan dengan mengambil keputusan politik terhadap Turki.
Hal itu dilatarbelakangi karena Ankara ingin membeli F-16 dan kit modernisasi Oktober lalu. Kesepakatan senilai USD6 miliar itu akan mencakup penjualan 40 jet F-16 dan kit modernisasi untuk 79 pesawat tempur yang dimiliki Angkatan Udara Turki.
Namun, pada bulan Juli, Dewan Perwakilan Rakyat AS menyetujui undang-undang yang menciptakan halangan baru untuk penjualan.
UU ini melarang penjualan kecuali Presiden Joe Biden menyatakan bahwa transfer itu untuk kepentingan nasional AS dan menjamin kepada Kongres bahwa dalam 120 hari sebelum pengiriman, pemerintah Turki tidak “melanggar kedaulatan Yunani, termasuk melalui penerbangan teritorial.”
Turki, pada bagiannya, telah menjelaskan bahwa kondisi terkait Yunani tidak “mengikat” dan menyatakan harapan bahwa AS tidak akan jatuh pada “permainan” semacam itu.
Erdogan juga mengkritik AS karena memberikan segala macam dukungan kepada Yunani untuk jet F-16 tetapi tidak mendukung Turki dalam hal ini.
“Dalam hal ini, tugas Turki adalah mengurus dirinya sendiri. Kami tidak memiliki masalah dengan Amerika,” ujar Erdogan seperti dikutip Anadolu Agency, Selasa (20/9/22).
Sementara itu, Erdogan mengadakan pertemuan tertutup pada Senin dengan Senator AS Lindsey Graham, yang sebelumnya mengatakan bahwa dia mendukung keputusan pemerintahan Biden untuk menjual jet tempur F-16 ke Turki.
(Red/Sumber)