Yerusalem – Tentara Israel membunuh enam warga Palestina, lima korban di antaranya tewas dalam serangan udara terhadap sebuah mobil di dekat kota Tubas di Tepi Barat utara yang diduduki Israel, Kamis (5/9/24).
“Lima orang syahid dan dua orang terluka, termasuk satu orang dalam kondisi serius, tiba di Rumah Sakit Pemerintah Turki di Tubas, mereka terkena serangan penjajah (Israel) terhadap sebuah mobil di dekat Tubas,” kata Kementerian Kesehatan Palestina dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Anadolu Agency.
LSM Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan tim medisnya menerima jenazah seorang pemuda Palestina dari tentara Israel di pintu masuk kamp pengungsi Far’a di Tubas.
Bulan Sabit Merah mengatakan tentara Israel mencegah tim medis mencapai pemuda yang terluka untuk menyelamatkan hidupnya.
Di antara lima orang yang tewas dalam serangan mobil tersebut adalah Muhammad Zubeidi, putra Zakaria Zubeidi, seorang pemimpin terkemuka Gerakan Fatah yang dipenjara di Israel sejak 2019.
Pada September 2021, Zakaria Zubeidi dan lima tahanan Palestina lainnya berhasil melarikan diri dari penjara Gilboa yang dijaga ketat dengan menggali terowongan dari sel mereka ke luar penjara.
Namun, pasukan Israel berhasil menangkap mereka semua setelah hampir seminggu melarikan diri dari penjara.
Pada 28 Agustus, tentara Israel melancarkan operasi militer terbesarnya di Tepi Barat utara dalam dua dekade, yang menyebabkan kerusakan besar di daerah tersebut dan menewaskan 39 warga Palestina sejauh ini.
Ketegangan meningkat di Tepi Barat yang diduduki saat Israel terus melancarkan serangan brutalnya di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 40.800 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, sejak 7 Oktober 2023.
Setidaknya 691 orang tewas dan lebih dari 5.700 orang terluka akibat serangan Israel di Tepi Barat, menurut Kementerian Kesehatan.
Eskalasi ini menyusul pengumuman penting oleh Mahkamah Internasional pada 19 Juli yang menyatakan pendudukan Israel selama puluhan tahun atas tanah Palestina adalah melanggar hukum dan pengadilan itu menuntut evakuasi semua permukiman Yahudi di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
(Red/Sumber)