SUKARELAWAN UKRAINA TERUS MENDAPATKAN PELATIHAN MILITER SECARA INTENSIF

Internasional1033 Views
Kyiv – Prajurit di batalion Brigade Pertahanan Regional ke-114 tentara Ukraina, yang seluruhnya terdiri dari sukarelawan warga Ukraina, menerima pelatihan tempur terus menerus bahkan ketika mereka tidak pergi ke garis depan.
Melansir Anadolu Agency, Sabtu (22/10/22), batalyon, yang terdiri dari tentara sukarelawan yang bergabung dengan tentara sejak 24 Februari, awal perang Rusia-Ukraina dan bertempur di garis depan melawan pasukan Rusia pada periode tertentu, memberikan keamanan di wilayah Kyiv dan bagian lain negara itu.
Prajurit di batalion menjalani pelatihan perang terus-menerus sehingga mereka dapat pergi ke garis depan di mana konflik panas terus berlanjut setiap saat. Batalyon itu terdiri dari sukarelawan muda dan tua.
Tim Anadolu Agency (AA) melihat pelatihan menembak senjata yang diberikan kepada tentara sukarelawan di lapangan tembak di wilayah Kyiv.
Bintara yang memiliki kode nama “Fox”, yang bertanggung jawab atas pelatihan di lapangan, membuat pernyataan kepada koresponden AA tentang pelatihan yang telah berlangsung selama berbulan-bulan.
Fox (36) menyatakan bahwa mereka memberikan pelatihan tempur kepada para sukarelawan.
“Anggota baru kami akan datang dan kami berlatih setidaknya dua kali seminggu sehingga mereka dapat memperoleh pengalaman,” katanya.
Fox juga menegaskan bahwa sebagian besar tentara sukarelawan sekarang memiliki banyak pengalaman bertempur di garis depan.
“Karena batalion kami ditempatkan di wilayah Kiev, itu terutama bertanggung jawab atas pertahanan wilayah Kyiv dan umumnya semua tanah di wilayah Kiev. negara,” katanya lagi.
Fox menyebut batalion sukarelawan juga berpartisipasi dalam konflik aktif di wilayah Kyiv selama periode pertama perang.
Fox mengaku bahwa dirinya secara sukarela bergabung dengan tentara.
“Ini (Ukraina) adalah negara kita dan kita perlu melindunginya. Jika kita tidak melakukan ini, tidak ada yang akan melakukannya untuk kita,” tegasnya.
Senada dengan itu, Grigoriy, (52) mengatakan bahwa dia telah bertugas di ketentaraan secara sukarela sejak 24 Februari, dan bahwa mereka sering menjalani pelatihan untuk mempersiapkan perang.
Katanya, dia bertugas di garis depan dalam konflik di wilayah Donetsk.
“Perang telah berlangsung selama 8 bulan. Meskipun tidak banyak, saya memiliki pengalaman perang sekarang. Saya terluka di bagian depan, sepotong bom melewati bahu saya. Saya istirahat selama dua bulan karena perawatan dan kembali bertugas ketika saya sembuh. Saya siap pergi ke mana pun, untuk melakukan tugas saya,” ujar Grigoriy.
Dia mengaku telah menerima pelatihan perang yang intens sejak invasi Rusia ke negaranya.
Sementara itu Maksim (32) mengatakan mereka dilatih tidak hanya di lapangan tembak, tetapi juga dalam berbagai metode seperti perlindungan bangunan di hutan dan kota.
“Saya bertugas selama sebulan dan terluka oleh pecahan bom. Sebuah tank tank meledak di sebelah saya. Saya menerima perawatan selama lebih dari sebulan, ketika saya pulih, saya kembali ke batalion saya. Terlepas dari segalanya, saya siap berperang dan kami akan berjuang sampai kita mengalahkan Rusia,” jelasnya.
(Red/Sumber)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *