Moskow – Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Mariya Zakharova menekankan bahwa rencana Yunani untuk menyerahkan sistem pertahanan udara S-300 ke Ukraina bersifat provokatif.
Mengutip Sputniknews, Senin (19/12/22) pemerintah Yunani baru-baru ini mulai menyatakan bahwa mereka siap untuk memberikan sistem S-300 yang ditempatkan di Pulau Kreta ke Kiev sebagai imbalan atas pembelian sistem pertahanan udara Patriot buatan AS.
“Mereka sedang berusaha untuk memasok S-300 dan sistem buatan Rusia/Soviet lainnya ke rezim Kiev. Kami menganggap rencana provokatif sebagai tindakan permusuhan terang-terangan terhadap Rusia,” katanya.
Dia menegaskan bahwa ketentuan perjanjian kerja sama militer-teknis yang ditandatangani antara pemerintah Rusia dan Yunani tanggal 30 Oktober 1995 dan perjanjian tentang penyediaan produk keperluan militer tanggal 3 Desember 2013 dilanggar secara kasar.
Zakharova juga mengatakan bahwa dalam perjanjian tersebut salah satunya mengatur senjata yang dibeli Yunani dari Rusia.
Oleh karenanya pihaknya melarang keras memberikannya ke negara ketiga tanpa persetujuan Rusia.
Zakharova juga memperingatkan bahwa melanggar ketentuan perjanjian pasti akan menimbulkan konsekuensi serius dan semua senjata yang dikirim ke Kiev akan ditembak jatuh oleh Rusia.
“Sebagai akibatnya, kapasitas pertahanan Yunani akan melemah,” jelasnya.
(Red/Sumber)