Moskow – Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan bahwa perusahaan farmasi Pfizer dan Moderna juga terlibat dalam aksi biologis militer AS di Ukraina.
“Skema ini mencakup perusahaan farmasi besar seperti Pfizer, Moderna, Merck dan Gilead, yang memiliki hubungan dengan Kementerian Pertahanan Amerika telah terjadi,” kata Kepala Unit Pertahanan Tentara Rusia Terhadap Senjata Radiasi Kimia dan Biologi, Igor Kirillov seperti dikutip Sputniknews, Kamis (12/5/22)
Kirillov juga mengatakan bahwa inisiator dari aktivitas biologis militer AS di Ukraina adalah para pemimpin Partai Demokrat mengingat anggaran yang diperlukan untuk penelitian biologi tersebut secara langsung dialokasikan dari anggaran federal.
Kirillov mengatakan bahwa selain dari sumber daya pemerintah aktivitas pengembangan senjata biologis juga menggunakan sumber daya dari perusahaan farmasi seperti Pfizer, Moderna, Merck dan Gilead.
Ironisnya kata dia, kegiatan tersebut dilakukan dengan mengecualikan norma keamanan internasional dengan alasan karena perusahaan farmasi secara signifikan mengurangi biaya penelitian obat.
Selain itu, Kirillov menyatakan bahwa para pemimpin Partai Demokrat memberikan dana tambahan untuk kampanye pemilihan mereka melalui hubungan yang mereka jalin dengan perusahaan farmasi ini melalui program biologis di Ukraina.
Dia menambahkan bahwa Demokrat dapat menyembunyikan sebagian dari pendapatan keuangan mereka dengan program ini.
Pejabat Kementerian Pertahanan Rusia itu menyatakan bahwa lembaga-lembaga negara Ukraina juga termasuk dalam kegiatan biologis militer tersebut.
Dia mengungkapkan bahwa untuk menutupi kegiatan ilegal ini mereka melakukan penelitian klinis guna memasok bahan biologis yang dibutuhkan.
Kirillov menceritakan kronologis pengembangan senjata biologis di Ukraina terungkap ketika penduduk pemukiman Stepovoye di Republik Rakyat Lugansk dicoba untuk terinfeksi bakteri penyebab tuberkulosis.
Kirillov mencatat bahwa untuk ini, koin palsu terinfeksi bakteri yang tidak merespon dengan mudah terhadap pengobatan obat dan diedarkan.
Dia menambahkan bahwa koin palsu yang dimaksud sengaja dibagikan kepada anak-anak yang memiliki kebiasaan memasukkan segala sesuatu ke dalam mulut dan makan tanpa mencuci tangan.
Kejadian ini sebut Kirillov terjadi pada tahun 2020 silam.
Kirillov juga mengungkapkan bahwa Ukraina sedang mempersiapkan provokasi baru untuk menuduh tentara Rusia menggunakan senjata pemusnah massal.
“Kementerian Pertahanan Rusia memiliki informasi bahwa provokasi sedang dipersiapkan untuk menuduh Angkatan Bersenjata Rusia menggunakan senjata pemusnah massal, dan kemudian melakukan penyelidikan serupa dengan ‘skenario Suriah’ untuk ‘menghasilkan’ bukti yang diperlukan dan ‘menunjuk “Permintaan alat pelindung terhadap bahan kimia beracun dan zat biologis untuk organ pernapasan menegaskan kemungkinan besar provokasi tersebut,” bebernya.
Kirillov menyebut bahwa ada temuan terdapat penangkal zat beracun fosfor disuplai ke Ukraina.
“Hanya pada tahun 2022, atas permintaan Kementerian Kesehatan Ukraina, lebih dari 220 ribu kapsul atropin serta bahan perawatan dan desinfeksi khusus dipasok dari AS sudah selesai,” tegasnya.
Kirillov menuturkan bahwa AS dan Kiev menggunakan Mariupol sebagai pusat regional untuk pengumpulan dan sertifikasi patogen kolera selama penelitian yang dilakukan di laboratorium biologi di Ukraina.
Kirillov menerangkan bahwa AS berusaha menyembunyikan keterlibatannya dalam eksperimen di rumah sakit jiwa di Ukraina, yakni para ahli AS memasuki Ukraina melalui negara ketiga.
Lebih jauh Kirillov mengatakan bahwa Jerman dan Polandia sedang melaksanakan proyek biologi militer di Ukraina.
“Perlu dicatat bahwa tidak hanya Amerika Serikat, tetapi juga beberapa sekutunya di blok NATO sedang melakukan proyek biologi militer di wilayah Ukraina. Pemerintah Jerman memutuskan untuk menerapkan program keamanan biologis nasional yang independen dari Washington pada 2013. Dokumen baru yang hanya tersedia untuk periode 2016-2019 mengungkapkan bahwa ahli epidemiologi militer dari Institut Mikrobiologi Bundeswehr mengambil 3.500 sampel serum darah dari warga yang tinggal di 25 wilayah Ukraina,” bebernya.
Kirillov juga menegaskan bahwa operasi militer khusus Rusia memastikan berakhirnya eksperimen terhadap warga sipil di Ukraina.
(Red/Sumber)