Moskow – Kepala Departemen Operasi Utama Staf Umum Rusia, Sergey Rudskoy mengatakan, Angkatan Udara, Angkatan Laut dan sistem pertahanan udara Ukraina hampir hancur total selama pelaksanaan operasi khusus yang digelar Rusia.
Melansir Sputniknews, Jum’at (25/3/22), kata dia operasi di Ukraina dilakukan dengan cara yang meminimalkan risiko bagi personel militer dan warga sipil Rusia.
Dia juga mengatakan bahwa dalam waktu 2 hari setelah dimulainya operasi, Rusia memperoleh keunggulan di wilayah udara Ukraina.
“1351 tentara Rusia tewas dan 3.825 tentara terluka selama operasi militer Rusia di Ukraina,” ujarnya.
Dia mengklaim bahwa seluruh wilayah Kherson Ukraina dan sebagian besar wilayah Zaporozhye berada di bawah kendali tentara Rusia.
Selain itu Rudskoy mengatakan, kota-kota Kyiv, Kharkov, Chernigov, Sumy dan Nikolayev diblokir oleh pasukan Rusia selama operasi.
Pejabat itu menambahkan bahwa mereka tidak mengesampingkan kemungkinan serangan terhadap kota-kota yang dikelilingi ini.
Di sisi lain, Rudskoy mengatakan pihaknya mengevaluasi dua opsi mengenai operasi yang akan diadakan di Ukraina.
“Satunya adalah untuk melakukan operasi hanya di wilayah Donetsk dan Lugansk, dan satunya untuk melakukan operasi di seluruh Ukraina,” imbuhnya.
Rudskoy menyatakan bahwa pasukan tentara Rusia di Ukraina akan fokus pada pembebasan Donetsk dan Lugansk, dan ini adalah tugas yang paling penting.
“Kami melihatnya sebagai kesalahan besar bagi negara-negara Barat untuk memasok senjata ke Kiev karena hanya akan memperpanjang operasi,” jelas pejabat itu.
(Red/Sumber)