RUSIA AKAN KURANGI OPERASI MILITER DI KYIV DAN CHERNIHIV

Internasional966 Views

Moskow – Wakil Menteri Pertahanan Rusia, Aleksandr Fomin mengatakan pihaknya akan secara signifikan mengurangi kegiatan militernya di kota Kyiv dan Chernihiv.

Hal tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kepercayaan dalam proses negosiasi selanjutnya.

“Kementerian Pertahanan Federasi Rusia, demi membangun kepercayaan dan menciptakan kondisi untuk mengadakan pembicaraan lebih lanjut, dan mencapai tujuan akhir menyetujui dan menandatangani perjanjian damai, membuat keputusan untuk mengurangi kegiatan militer di Kyiv dan Chernihiv,” kata Fomin seperti dikutip Anadolu Agency, Rabu (30/3/22).

Namun Fomin juga berharap Ukraina juga akan menciptakan kondisi lebih lanjut termasuk menghentikan dugaan penyiksaan terhadap tawanan perang Rusia.

Rekaman video sedang beredar online di mana tentara Rusia yang ditangkap dan ditembak di kakinya diduga dilakukan oleh pasukan Ukraina.

“Saya ingin meminta perwakilan Ukraina dan mendesak Ukraina untuk secara ketat mematuhi Konvensi Jenewa, termasuk yang berkaitan dengan perlakuan manusiawi terhadap tawanan perang,” lanjut Fomin.

Sementara itu, Ketua Delegasi Rusia Vladimir Medinsky mengatakan pertemuan antara presiden Rusia dan Ukraina dapat diadakan ketika rancangan kemungkinan perjanjian damai sudah siap dan disetujui.

“Pertemuan ini dimungkinkan ketika sebuah perjanjian siap untuk ditandatangani, dikerjakan oleh para perunding dan para menteri luar negeri,” ungkap Medinsky.

“Jika proses perjanjian itu cepat, dan kompromi ditemukan, sebuah kemungkinan untuk berdamai akan menjadi lebih dekat,” jelas dia.

Menurut Medinsky, pertemuan di Istanbul telah berlangsung secara konstruktif dan pihak Ukraina mempresentasikan posisi komprehensifnya untuk dimasukkan dalam perjanjian damai.

“Usulan ini akan dipertimbangkan dalam waktu dekat, dilaporkan ke presiden, dan tanggapan terkait kami akan diberikan,” ujar dia.

Turki secara luar biasa mendapat pujian atas upayanya untuk mengakhiri perang, dibantu oleh posisinya yang unik dalam menjalin hubungan persahabatan dengan Rusia dan Ukraina.

Pada 10 Maret, Turki juga menjadi tuan rumah bagi pertemuan Menteri Luar Negeri Rusia dan Ukraina di Antalya.

Sebagaimana diketahui invasi Rusia ke Ukraina yang dimulai pada 24 Februari, telah menimbulkan kemarahan internasional dan negara-negara Barat sehingga menerapkan sanksi keuangan yang keras terhadap Moskow.

(Red/Sumber)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *