Moskow – Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov
mengatakan, pihaknya telah menghancurkan pusat pelatihan untuk tentara bayaran asing dan unit nasionalis di Rivne Oblast Ukraina.
Melansir Anadolu Agency, Senin (21/3/22), akibat serangan itu, pasukan Rusia dapat melumpuhkan lebih dari 80 tentara bayaran.
“Pada malam 21 Maret, sebuah pusat pelatihan untuk tentara bayaran asing dan formasi nasionalis Ukraina, yang terletak di tempat pelatihan Nova Lyubomirka di Rivne Oblast, dihantam dengan rudal. Lebih dari 80 tentara bayaran dan nasionalis dilumpuhkan. Juga, gudang amunisi dan pos komando infanteri mekanis di dekat pemukiman Selets hancur,” kata Igor Konashenkov pada briefing harian di Moskow.
Lanjut Igor, bahkan pemukiman Nikolayevka di pinggiran kota Kyiv, militer Rusia juga merebut titik komando angkatan bersenjata Ukraina.
“61 prajurit Ukraina dari pusat kendali secara sukarela menyerah, dan lebih dari setengahnya adalah perwira senior angkatan bersenjata Ukraina,” ujarnya lagi.
Selain itu lanjut dia, Angkatan Bersenjata Rusia menguasai pemukiman Solodke di wilayah Donetsk dan terus menghancurkan kelompok nasionalis di Donbas.
“Sekelompok pemburu malam yang terdiri dari helikopter Ka-52 dan Mi-28N menghancurkan delapan tank, empat kendaraan tempur infanteri, dan tiga pengangkut personel lapis baja selama serangan malam,” tambah Konashenkov.
Dia menyebut bahwa 44 fasilitas militer Ukraina juga dihancurkan, termasuk empat pos komando dan dua instalasi peluncur roket ganda di daerah pemukiman Nalivaykivka dan Zolochiv.
Masih kata dia, enam sistem pertahanan udara Buk M-1, tiga Senjata artileri Msta-B di daerah Vyshhorod, empat gudang senjata dan amunisi roket dan artileri, serta 23 tempat akumulasi peralatan militer juga dihancurkan.
“Dan juga, 216 kendaraan udara tak berawak, 180 sistem pertahanan udara, 1.506 tank dan kendaraan tempur lapis baja lainnya, 152 peluncur roket ganda, 592 artileri lapangan, dan senjata mortir, serta 1.284 unit kendaraan militer khusus telah dihancurkan,” terangnya.
Konashenkov menyebut adanya “provokasi terencana” kebocoran amonia di salah satu pabrik industri kimia terbesar Ukraina, di kota Sumy.
Juru bicara itu mengingatkan bahwa kementerian secara resmi memperingatkan pada 19 Maret bahwa pabrik itu ditambang oleh nasionalis Ukraina untuk melakukan provokasi untuk menuduh Rusia menggunakan senjata kimia.
Konashenkov mengatakan tidak ada ancaman bagi penduduk kota karena massa udara bergerak tidak menuju kota.”
“Saya ingin menekankan sekali lagi bahwa Angkatan Bersenjata Federasi Rusia tidak merencanakan dan tidak menyerang fasilitas Ukraina yang menyimpan atau memproduksi zat beracun,” tegasnya.
(Red/Sumber)