Ankara – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Sabtu mengingatkan Yunani untuk mengambil pelajaran dari sejarah hubungan kedua negara bertetangga itu.
“Yunani, lihatlah kembali sejarah, jika Anda melangkah terlalu jauh, konsekuensinya akan berat. Kami punya satu kalimat untuk Yunani. Ingat kemenangan kami di Izmir,” kata Erdogan di acara teknologi terbesar Turki, Teknofest, di provinsi Samsun seperti dikutip Anadolu Agency, Ahad (4/9/22).
Izmir adalah sebuah provinsi di pantai Laut Aegea, barat Turki yang dibebaskan masyarakat Turki dari pendudukan Yunani pada tahun 1922 selama Perang Kemerdekaannya.
Erdogan juga memperingatkan Yunani, terkait militerisasinya atas pulau-pulau di Laut Aegea.
“Ketika waktunya tiba, kami akan melakukan apa yang diperlukan. Seperti yang kami katakan, kami bisa datang tiba-tiba suatu malam,” imbuh dia.
Sebagaimana diketahui Ketegangan antara kedua negara tetangga meningkat setelah Yunani mengajukan keluhan kepada Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg untuk menghapus cuitan di akun Twitter Komando Tanah Sekutu NATO (LANDCOM) yang memperingati Hari Kemenangan Turki yang ke-100, yang memperingati kekalahan besar tentara Yunani terhadap Turki dalam Pertempuran Dumlupinar 1922.
LANDCOM pada Selasa men-tweet sebuah posting-an untuk memperingati Hari Kemenangan ke-100.
Namun, setelah menghapus cuitan itu, komando itu merilis sebuah posting baru pada Kamis yang memberi selamat kepada Ankara, dengan mengatakan : “Kami bersyukur memiliki Turki sebagai negara tuan rumah kami.”
Turki mengkritik NATO karena menghapus tweet tersebut, dan menyebutnya “tidak dapat diterima”, dan mengatakan bahwa aliansi tersebut “telah sangat mendiskreditkan identitas dan prestise lembaganya” dengan menghapus cuitan tersebut atas “permintaan tidak berdasar” oleh Yunani.
(Red/Sumber)