POLISI DENDA PERDANA MENTERI INGGRIS GEGARA LANGGAR PROKES COVID-19

Internasional476 Views

London – Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Menteri Keuangan Rishi Sunak meminta maaf setelah mereka didenda oleh polisi pada Juni 2020 karena melanggar aturan karantina yang diberlakukan selama pandemi Covid-19.

Namun, Johnson dan Sunak mengumumkan bahwa mereka tidak akan mengundurkan diri.

Boris Johnson mengatakan bahwa dia fokus pada kewajiban untuk memenuhi tugasnya sesuai dengan prioritas rakyat dan menyadari perlunya bertindak lebih bertanggung jawab.

Rishi Sunak juga menyatakan bahwa ia fokus melayani masyarakat.

“Saya sadar akan pengorbanan yang dilakukan orang-orang selama pandemi. Saya kecewa, saya membuat orang marah. Saya minta maaf,” ujar Sunak seperti dikutip BBC, Rabu (13/4/22).

Di antara mereka yang didenda oleh polisi karena menghadiri pesta ulang tahun yang diselenggarakan untuk Boris Johnson di Kediaman Perdana Menteri adalah istri Perdana Menteri Boris Johnson, Carrie Johnson.

Seperti halnya kedua pejabat Inggris itu, Carrie Johnson juga membuat permintaan maaf publik.

Boris Johnson menjadi perdana menteri pertama dalam sejarah Inggris yang dihukum karena melanggar hukum saat menjabat.

Johnson sebelumnya mengklaim bahwa perayaan ulang tahun yang diadakan untuknya di sebuah ruangan di Kediaman Perdana Menteri berlangsung kurang dari 10 menit, dan mengatakan bahwa dia tidak berpikir bahwa dia telah melanggar aturan karantina saat itu.

Berita bahwa pesta diadakan di Kediaman Perdana Menteri saat pembatasan berlaku pertama kali diterbitkan di Inggris pada bulan Desember;

Awalnya, Boris Johnson mengklaim bahwa semua aturan dipatuhi, dan Rishi Sunak tidak bergabung dengan partai mana pun.

Departemen Kepolisian London meluncurkan penyelidikan terhadap pihak-pihak yang terorganisir secara ilegal di Kediaman Perdana Menteri dan di kementerian pada tahun 2020 dan 2021, dan Perdana Menteri Johnson kemudian meminta wakil menteri senior Sue Gray untuk melakukan penyelidikan terpisah.

Sue Gray akan merilis laporan lengkapnya setelah penyelidikan Departemen Kepolisian London selesai.

Departemen Kepolisian London sejauh ini telah mendenda sedikitnya 50 orang sehubungan dengan 12 pihak. Jumlah ini diperkirakan akan meningkat.

Partai oposisi di Inggris menuduh Perdana Menteri Boris Johnson dan Menteri Keuangan Rishi Sunak berbohong kepada publik.

Keir Starmer, pemimpin oposisi utama Partai Buruh, dan pemerintahan otonom Skotlandia dan Welsh menuntut pengunduran diri Johnson dan Sunak.

Partai Nasional Skotlandia dan Partai Demokrat Liberal juga menuntut sidang luar biasa Parlemen meskipun libur Paskah, dan anggota parlemen Johnson dan Sunak untuk menjawab pertanyaan mereka.

(Red/Sumber)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *