New York – PBB mengumumkan bahwa mereka setuju dengan seruan IAEA untuk segera mengakhiri serangan terhadap PLTN Zaporozhye.
Wakil Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Miroslav Jenca, dalam pernyataannya pada pertemuan Dewan Keamanan PBB, mengatakan bahwa PBB setuju dengan seruan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) untuk segera menghentikan serangan terhadap Tenaga Nuklir Zaporozhye.
Menurut dia serangan langsung terhadap pembangkit tenaga nuklir Zaporozhye yang pertama kalinya sejak November 2022 berpotensi menimbulkan insiden lebih besar.
“Kami setuju dengan seruan Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi agar serangan yang tidak dapat dimaafkan tersebut segera dihentikan guna mencegah insiden nuklir besar,” katanya seperti dikutip Sputniknews, Kamis (11/4/24).
Dia juga mengatakan bahwa serangan terhadap fasilitas nuklir itu tidak memberikan manfaat bagi siapapun.
“Tidak ada negara yang mendapat keuntungan secara militer atau politik dengan menyerang fasilitas nuklir,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Komunikasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporozhye (ZNGS) Yevgeniya Yashina mengatakan bahwa bahaya serangan kendaraan udara tak berawak (UAV) tentara Ukraina terhadap pembangkit listrik tenaga nuklir dan wilayah sekitarnya terus berlanjut.
Kata dia, bahaya serangan UAV oleh Angkatan Bersenjata Ukraina terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporozhye, wilayah sekitarnya dan kota Energodar yang berdekatan terus berlanjut.
Dia juga menegaskan bahwa pihak Ukraina belum mengurangi penggunaan drone penyerang.
(Red/Sumber)