Yerusalem – Kementerian Kesehatan Palestina menyebut bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan udara Israel sejak 7 Oktober bertambah menjadi sekitar 3.478 orang, dan lebih dari 12.000 orang terluka
Ashraf Al-Qudra, juru bicara kementerian tersebut, mengumumkan angka-angka korban itu pada konferensi pers, dan dia menekankan “konsekuensi serius dari agresi Israel yang sedang berlangsung.”
“Rangkaian pembantaian yang dilakukan oleh pendudukan Israel merupakan tindakan pembersihan etnis dan menimbulkan ancaman bagi keberadaan Palestina,” ujarnya seperti dilansir Anadolu Agency, Kamis (19/10/23).
“Total korban jiwa akibat agresi Israel mencapai 3.478 orang dan 12.065 lainnya menderita luka-luka dengan tingkat keparahan yang bervariasi,” tambah dia sambil menggarisbawahi bahwa 70 persen korban adalah anak-anak, perempuan, dan orang lanjut usia.
“Pembantaian keluarga yang dilakukan oleh pendudukan Israel telah berdampak pada 433 keluarga, dengan 2.421 orang tewas dibawa ke rumah sakit, dan ratusan dari mereka masih terjebak di bawah reruntuhan,” ujar Al-Qudra.
Angka tersebut diumumkan satu hari setelah sedikitnya 471 orang tewas dalam serangan udara Israel di Rumah Sakit Baptis Al-Ahli, menurut pejabat Palestina di Gaza. Namun Israel membantah bertanggung jawab atas serangan udara tersebut.
Tidak jelas apakah angka pada hari Rabu ini termasuk pengeboman rumah sakit.
Konflik ini dimulai pada 7 Oktober ketika Hamas memulai Operasi Badai Al-Aqsa, sebuah serangan mendadak yang mencakup serangkaian peluncuran roket dan aksi infiltrasi ke Israel melalui darat, laut, dan udara.
Serangan tersebut merupakan pembalasan atas penyerbuan Israel terhadap Masjid Al-Aqsa dan meningkatnya kekerasan yang dilakukan oleh pemukim Israel.
Militer Israel kemudian melancarkan Operasi Pedang Besi terhadap sasaran Hamas di Jalur Gaza.
Sekjen PBB Antonio Guterres menyerukan “gencatan senjata kemanusiaan segera” untuk meringankan “penderitaan besar umat manusia.”
Lebih dari 1.400 orang di Israel tewas dalam konflik tersebut.
(Red/Sumber)