Seoul – Melawan ancaman rudal Korea Utara yang sedang berlangsung, negara-negara tersebut mengadakan latihan pertahanan angkatan laut bersama tripartit selama satu hari.
Dalam pernyataan Angkatan Laut Korea Selatan, dilaporkan bahwa latihan angkatan laut bersama dilakukan di perairan internasional di lepas pantai timur negara tersebut dan dengan tujuan mengkhususkan diri dalam deteksi, pelacakan, dan berbagi informasi rudal balistik Korea Utara.
“Tujuan dari latihan bersama ini adalah untuk meningkatkan kapasitas respons kami terhadap rudal balistik dan memperkuat kemampuan kami untuk melakukan operasi bersama seiring meningkatnya ancaman rudal nuklir Korea Utara,” kata juru bicara Angkatan Laut Korea Selatan Jang Do-young seperti dikutip Anadolu Agency, Senin (17/4/23).
Kementerian Pertahanan Korea Selatan juga mencatat bahwa latihan udara lima hari dengan Amerika Serikat diluncurkan untuk memperkuat kapasitas operasional bersama dan menjaga sikap bersama terhadap ancaman Korea Utara.
Dinyatakan bahwa 100 pesawat akan berpartisipasi dalam latihan tersebut.
Korea Utara mengumumkan bahwa rudal balistik antarbenua (ICBM), yang diluncurkan ke arah Laut Jepang (Laut Timur) pada 13 April, adalah rudal balistik antarbenua jenis baru berbahan bakar padat “Hwasong-18”.
Diketahui bahwa rudal balistik antarbenua berbahan bakar padat adalah sistem rudal strategis yang ingin dibawa oleh pemimpin Korea Utara Kim Jong Un ke tentara.
Pyongyang telah melakukan sekitar 100 uji coba rudal sejak awal 2022.
Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Jepang sepakat pada 14 April untuk melakukan latihan pertahanan rudal dan antikapal selam reguler melawan Korea Utara.
Dilaporkan bahwa kedua negara mencapai kesepakatan pada sesi Pembicaraan Pertahanan Tripartit (DTT).
(Red/Sumber)