Doha – Menteri Negara Urusan Energi Qatar Saad bin Sherida al-Kabi menegaskan tidak ada yang bisa menggantikan gas Rusia dalam semalam.
Dikutip Sputniknews, Ahad (27/3/22), hal itu disampaikan Kabi saat berbicara pada Forum Doha yang diadakan di Doha, ibu kota Qatar.
“Mengingat 30-40 persen gas Eropa dipasok dari Rusia dan proyek gas membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk memasuki tahap produksi,” ujarnya.
Kabi juga mengatakan, saat ini, alternatif untuk gas Rusia tidak dapat ditemukan dalam semalam.
Kata dia Eropa membutuhkan 7-8 tahun untuk memenuhi kebutuhan gas dari luar Rusia.
Dia juga menyampaikan bahwa Qatar, salah satu produsen liquefied gas (LNG) terbesar di dunia, sedang berupaya untuk memompa lebih banyak gas ke Eropa melalui stasiun yang ada di Prancis, Italia dan Inggris.
Namun kata Kabi jumlah pasokan dari negaranya masih kecil dibandingkan dengan kebutuhan Eropa.
Untuk itu dia menekankan bahwa kerja sama semua pihak diperlukan untuk implementasi kesepakatan untuk memasok 15 miliar meter kubik gas tambahan ke Eropa dari Amerika Serikat dan negara-negara lain.
Kabi mengungkapkan bahwa Qatar memainkan peran utama dalam memasok LNG ke Eropa.
Berbicara tentang keinginan negara-negara Eropa untuk mendiversifikasi sumber energi mereka, Kabi menyatakan bahwa tidak mungkin membuat rencana jangka panjang berdasarkan reaksi akibat krisis Ukraina.
Kabi mengatakan penyebab utama kenaikan harga minyak dan gas adalah ketidakseimbangan supply-demand akibat perang Ukraina serta minimnya belanja investasi.
Menurut dia investasi diperlukan untuk produksi yang berkelanjutan dan stabil.
(Red/Sumber)