Istanbul – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Jumat mengkritik negara-negara yang tidak mengambil tindakan terhadap “kebijakan genosida” Israel di Gaza.
“Pernahkah Anda melihat mereka, yang terus-menerus memberi ceramah kepada umat manusia tentang hak asasi manusia dan hukum, mengambil tindakan melawan kebijakan genosida Israel?” kata Erdogan dalam sebuah acara memperingati Hari Perempuan Internasional di kota metropolitan Istanbul seperti dikutip Anadolu Agency, Sabtu (9/3/24).
Dengan membidik mereka yang berani mengajarkan kemanusiaan tentang hak asasi manusia, Erdogan mengatakan mereka “tidak pernah mengungkit pelecehan, kekerasan, diskriminasi dan praktik tidak adil terhadap perempuan di lingkungan mereka sendiri.”
Israel melancarkan serangan mematikan di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu.
Menurut PBB, perang Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Keputusan sementara pada bulan Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.
Erdogan juga meminta perhatian pada pencapaian Türki terhadap kesetaraan gender, dengan menunjukkan bahwa keterwakilan perempuan dalam mekanisme pengambilan keputusan di negara tersebut telah meningkat “empat hingga lima kali lipat,” sementara jumlah perempuan yang bekerja telah meningkat dari 6 juta menjadi 10,5 juta.
Jumlah anggota parlemen perempuan di parlemen Turki mencapai tingkat tertinggi dalam sejarah pada pemilu terakhir, ketika 121 perempuan mendapatkan kursi di badan legislatif yang beranggotakan 600 orang.
(Red/Sumber)