Baku – Kegiatan pembersihan ranjau yang dilakukan oleh pasukan Armenia di masa lalu di wilayah Karabakh dan provinsi sekitarnya, yang dibebaskan Azerbaijan dari pendudukan Armenia, terus berlanjut.
Mengutip Anadolu Agency, diperkirakan ada ratusan ribu ranjau yang diletakkan oleh tentara Armenia di daerah-daerah yang dibebaskan.
Kegiatan pembersihan ranjau dilakukan oleh Badan Pembersihan Ranjau Azerbaijan (ANAMA) dan unit-unit teknik Angkatan Bersenjata Azerbaijan.
Kementerian Situasi Darurat, Komando Layanan Perbatasan, dan tim Pencarian dan Pembersihan Ranjau Khusus (OMAT) Angkatan Bersenjata Turki (TAF) juga berkontribusi dalam kegiatan ini.
Menurut informasi yang diperoleh Anadolu Agency pada kesempatan “Hari Kesadaran Ranjau Sedunia 4 April”, 23 ribu hektar lahan telah disapu oleh para ahli pembersihan ranjau sejak berakhirnya Perang Karabakh ke-2 pada 10 November 2020.
Lebih dari 26 ribu persenjataan yang tidak meledak, lebih dari 19 ribu ranjau anti-personil, 10 ribu ranjau anti-tank terdeteksi dan dinetralkan di area yang tersapu.
Akibat ledakan ranjau yang diletakkan oleh pasukan Armenia selama masa pendudukan sejak 10 November 2020, 37 warga Azerbaijan, termasuk 30 warga sipil dan 7 tentara, tewas.
Selama periode tersebut, 111 tentara dan 49 warga sipil terluka akibat ledakan ranjau.
Armenia mengirimkan peta 92 ribu ranjau yang diletakkan di provinsi Fuzuli dan Zangilan, yang pernah didudukinya, dan 97 ribu ranjau yang diletakkan di Aghdam, sebagai imbalan atas warga negara Armenia yang ditahan di Azerbaijan.
Kemudian, pemerintahan Yerevan memberikan semua peta ranjau kepada pemerintahan Baku dengan imbalan beberapa tentara Armenia di tangan Azerbaijan.
Pejabat Azerbaijan menyatakan bahwa peta yang disediakan oleh Armenia memiliki akurasi 25 persen.
(Red/Sumber)