Washington – Amerika Serikat (AS) mengumumkan akan mengirim pasukan tambahan ke Timur Tengah ketika Israel meningkatkan serangan udara ke Lebanon yang memicu serangan balasan Hizbullah yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Mengutip Anadolu Agency, Kamis (25/9/24), AS memiliki sekitar 40.000 tentara yang ditempatkan di Timur Tengah, namun di sisi lain juru bicara Pentagon Mayjen Patrick Ryder tidak merinci berapa banyak pasukan baru yang akan dikirim.
“Mengingat meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dan sebagai bentuk kewaspadaan, kami akan mengirimkan sejumlah kecil personel militer AS tambahan untuk memperkuat pasukan kami yang sudah berada di kawasan tersebut,” kata Ryder kepada wartawan, menurut beberapa laporan media.
“Saya tidak akan berkomentar atau memberikan informasi lebih banyak,” tutur dia.
Pesawat tempur Israel membombardir Lebanon sepanjang hari Senin, dan menyerang dari selatan hingga utara dalam apa yang Israel katakan sebagai serangan yang ditujukan untuk menyerang sasaran-sasaran Hizbullah.
Otoritas Lebanon mengatakan sedikitnya 356 orang, termasuk 21 anak-anak, tewas dan 1.246 lainnya terluka dalam serangan itu.
Sementara itu, ribuan orang terpaksa mengungsi.
“Agresi Israel adalah rencana yang bertujuan menghancurkan desa-desa dan kota-kota Lebanon serta membasmi semua ruang terbuka,” kata Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati.
Juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan tentara akan menargetkan sejumlah desa Lebanon yang terletak hingga 80 kilometer dari perbatasan Israel.
Hizbullah secara terpisah mengatakan bahwa pasukannya menembakkan puluhan roket ke Perusahaan Elektronik Rafael Israel, yang berada di utara Haifa, serta markas cadangan Korps Utara dan pangkalan logistik Formasi Galilea di kamp Ami’ad.
Ini adalah kedua kalinya Hizbullah menargetkan lokasi militer di Haifa, setelah sebelumnya menembakkan rudal ke kota itu pada Minggu.
Ketegangan meningkat antara Hizbullah dan Israel menyusul serangan udara mematikan pada Jumat lalu yang menewaskan sedikitnya 45 orang, termasuk wanita dan anak-anak, dan melukai puluhan lainnya di pinggiran kota Beirut.
Hizbullah mengonfirmasi bahwa sedikitnya 16 anggotanya, termasuk pemimpin senior Ibrahim Aqil dan komandan tinggi Ahmed Wahbi, tewas dalam serangan udara Israel.
Hizbullah dan Israel melancarkan perang lintas perbatasan sejak dimulainya perang Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 41.400 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak.
(Red/Sumber)