Yerusalem – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan sekitar 50 bangunan rusak di Jalur Gaza akibat mendapatkan serangan gencar dari Israel.
Pernyataan mengenai hal ini disampaikan melalui akun media sosial Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA).
“Sejak dimulainya perang pada tanggal 7 Oktober, 50 bangunan dan struktur milik UNRWA di Jalur Gaza telah terkena dampaknya, beberapa di antaranya terkena dampak langsung. Ini termasuk sekolah-sekolah PBB dan bangunan-bangunan yang digunakan sebagai tempat penampungan, di mana UNRWA saat ini menampung sekitar 700 orang. seribu orang.” sebut pernyataan itu seperti dikutip Anadolu Agency, Jum’at (3/11/23).
Sementara sayap bersenjata Hamas, Brigade Izz ad-Din al-Qassam, melancarkan serangan komprehensif pada pagi hari tanggal 7 Oktober, dengan alasan “merespons pelanggaran terus-menerus yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina dan nilai-nilai suci mereka.
Israel mengumumkan bahwa lebih dari 1.400 warga Israel, termasuk 315 tentara, tewas dan 5.132 orang terluka dalam serangan yang dilakukan dari Gaza.
Menurut Israel, jumlah tentara yang tewas dalam bentrokan di Jalur Gaza sejak 31 Oktober meningkat menjadi 23 orang, sedangkan Brigade Qassam menahan 242 tahanan Israel.
Seorang tentara Israel juga tewas di Tepi Barat yang diduduki.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, Israel membunuh 9.061 warga Palestina, termasuk 3.760 anak-anak dan 2.326 wanita, serta melukai sedikitnya 32.000 orang.
Di Tepi Barat dan Yerusalem, pasukan Israel dan pemukim Yahudi membunuh 138 warga Palestina.
Sementara Rumah Sakit Shifa, fasilitas kesehatan terbesar di Gaza dengan ribuan korban luka dan warga sipil, juga menjadi sasaran tentara Israel.
Tentara Israel menyerang rumah sakit Baptis Al-Ahli dan Rumah Sakit Persahabatan Turki-Palestina, serta membom lingkungan sekitar Yerusalem dan rumah sakit Indonesia.
Dalam bentrokan antara tentara Israel dan Hizbullah sejak 8 Oktober, 52 anggota Hizbullah dan 4 tentara Israel tewas.
(Red/Sumber)