Berlin – Wakil Kanselir dan Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck mengumumkan bahwa keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk beralih menggunakan mata uang rubel untuk transaksi gas ditolak oleh menteri energi dari kelompok negara G7.
Melansir Sputniknews, Senin (28/3/22), pernyataan itu disampaikan Habeck setelah pertemuan para menteri energi G7.
“Konsensus kelompok G7 bahwa gas Rusia tidak boleh dibayar dalam rubel,” ujar Habeck.
Sebelumnya, akibat dampak krisis Ukraina, Presiden Putin memberikan perintah agar dalam pembayaran gas alam yang akan dimulai pada 31 Maret mendatang mesti menggunakan Rubel.
“Kontrak yang ada valid, perusahaan tidak boleh mematuhi permintaan Putin, semua menteri G7 setuju bahwa ini adalah pelanggaran sepihak dan jelas dari konvensi yang ada ,” kata Habeck.
Dia menegaskan bahwa para Menteri Energi G7 sepakat pembayaran akan dilakukan sesuai kontrak yang dibuat secara sah dan perusahaan harus menghormatinya.
“Pembayaran dalam rubel tidak dapat diterima. Kami mendesak perusahaan terkait untuk tidak memenuhi permintaan Putin,” jelas Habeck.
(Red/Sumber)