CHINA PERLUAS LOCKDOWN, HARGA MINYAK DUNIA TURUN

Jakarta – Harga minyak dunia masih terkoreksi pada perdagangan pagi hari ini. Tren buruk masih membayangi harga si emas hitam.

Melansir CNBCIndonesia, Pada Jumat (2/9/22) pukul 06:37 WIB, harga minyak jenis brent tercatat US$ 92,66/barel. Anjlok 3,11% dari posisi penutupan sebelumnya.

Sedangkan yang jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) harganya US$ 87,08/barel, atau ambles 2,76%.

Dalam sepekan terakhir, harga brent dan light sweet sama-sama berkurang 5,86% secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, harga ambrol 6,03% dan 6,56%.

Perkembangan di China memukul harga emas. Shenzhen, pusat teknologi informasi di Negeri Tirai Bambu, memperluas karantina wilayah (lockdown) untuk meredam penyebaran virus corona.

Pemerintah setempat memutuskan untuk melarang acara di luar ruangan. Sementara lokasi hiburan dalam ruangan juga ditutup untuk sementara.

Sebanyak 10 distrik di Shenzhen, yang total berpenduduk 13 juta jiwa, kini juga tidak bisa menikmati makan-minum di restoran. Aktivitas belajar-mengajar di sekolah pun ditiadakan. Pemerintah meminta warga untuk tidak bepergian ke luar kota kecuali untuk urusan mendesak.

Meski sudah lebih dari dua tahun, pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) masih saja membuat negara yang dipimpin Presiden Xi Jinping itu ‘parno’. Kebijakan tanpa toleransi (zero tolerance) terhadap Covid-19 masih berlaku. Begitu ada kluster penyebaran, lockdown jadi jawaban.

“Ini akan membuat permintaan energi di China akan stagnan,” ujar Norbert Rucker, Analis Julius Baer.

Padahal China adalah salah satu pasar minyak terbesar dunia. Bahkan Negeri Panda adalah importir minyak nomor satu.

So, permintaan di China akan sangat menentukan harga minyak. Saat permintaan kemungkinan rendah karena bolak-balik lockdown, maka tidak heran harga anjlok.

(Red/Sumber)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *