Jakarta – Di tengah potensi lesunya permintaan kredit mobil akibat kenaikan harga BBM, anak usaha PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang bergerak di bidang pembiayaan mobil, PT BCA Finance masih percaya diri mampu mencapai target kinerja periode 2022.
Direktur Utama PT BCA Finance Roni Haslim mengatakan bahwa pihaknya optimis bisa menyentuh Rp28 triliun, terutama seiring dengan kesuksesan mempertahankan kinerja pembiayaan sepanjang tahun berjalan berada dalam tren pertumbuhan dobel digit.
“Penyaluran pembiayaan BCA Finance setiap bulan terus naik dan sudah hampir setara periode normal. Totalnya sejak awal tahun sampai Agustus 2022 mencapai Rp20,28 triliun, naik 31 persen [yoy] ketimbang periode sama tahun lalu,” ujarnya seperti dilansir Bisnis.com, Jum’at (9/9/22).
Alhasil, penyaluran pembiayaan bulanan BCA Finance telah menyentuh Rp2,5 triliun per bulan.
Oleh sebab itu, apabila pembiayaan bulanan nantinya sedikit terkoreksi akibat fenomena kenaikan harga BBM sekali pun, mencapai target yang telah ditetapkan terbilang masih memungkinkan.
“Terlebih, dampak kenaikan harga BBM saya kira belum terasa buat kami dalam waktu dekat, karena kondisi ekonomi segmen konsumen mobil yang kami incar pun kemungkinan tidak akan terlalu terdampak,” tambahnya.
Sebagai perbandingan, leasing dengan aset Rp8,52 triliun ini menyalurkan pembiayaan Rp24,4 triliun tahun lalu. Pada era normal atau periode 2019, nilai penyaluran pembiayaan BCA Finance sempat menyentuh Rp33,2 triliun, namun anjlok ketika era pandemi Covid-19 atau periode 2020 yang ketika itu hanya Rp15,59 triliun.
Sebagai salah satu kanal produk Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) Bank BCA, sekitar 90 persen penyaluran pembiayaan BCA Finance merupakan buah dari joint financing dengan induk usaha.
(Red/Sumber)
