Surabaya – PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) tercatat telah melayani bongkar muat sekitar 67.000 ton beras impor Bulog di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya selama dua bulan pertama di tahun 2024.
Layanan bongkar muat beras Bulog tersebut dilakukan di Terminal Jamrud yang dikelola SPMT di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
Branch Manager SPMT Terminal Jamrud Nilam Mirah, Muh Junaedhy, menjelaskan hingga awal Februari 2024, pihaknya telah melayani bongkar muat beras Bulog sekitar 67.000 ton.
“Yang dibongkar di Tanjung Perak ini dikirim untuk ke seluruh wilayah Jawa Timur, ke gudang Bulog kurang lebih di 13 kota. Jadi mulai dari Surabaya Selatan sampai Probolinggo, Madiun, Trenggalek, Banyuwangi diprosesnya disini (Tanjung Perak),” kata Junaedhy seperti dikutip Bisnis, Rabu (7/2/24).
Junaedhy memperinci, dari jumlah tersebut sebanyak 41.000 ton dari 2 kapal telah selesai dibongkarmuat pada Januari 2024. Sementara itu, 2 kapal pembawa beras impor lain dengan kapasitas masing-masing sebesar 12.000 ton dan 14.000 ton saat ini tengah diproses setelah mulai bersandar di Tanjung Perak pada 1 Februari dan 3 Februari 2024.
Junaedhy mengatakan, beras impor yang dibongkar muat oleh SPMT berasal dari 2 negara, yakni Vietnam dan Thailand.
Dia melanjutkan, selain 2 kapal yang tengah diproses, SPMT juga telah memiliki antrean 4 kapal pembawa beras impor yang hendak masuk ke Pelabuhan Tanjung Perak. Junaedhy mengatakan, secara keseluruhan, keempat kapal tersebut membawa kargo sebanyak sekitar 51.000 ton beras.
“Untuk Februari ini sudah ada total 6 kapal yang masih antre dan sedang bongkar muat. Jumlahnya masih bisa bertambah lagi karena setiap hari kita update,” jelasnya.
Adapun, Junaedhy menambahkan pada 2023 lalu Terminal Jamrud melayani sebanyak total 27 kapal pembawa beras impor dengan total muatan seberat 392.000 ton.
Dia menjelaskan, proses bongkar muat kapal pembawa beras ini akan bergantung pada kondisi cuaca dan besaran ruang muat atau palka pada kapal. Junaedhy menuturkan, catatan bongkar muat beras terlama di Terminal Jamrud sejauh ini adalah 15 hari dengan total muatan sekitar 24.000 ton.
“Paling lama kemarin ada 15 hari untuk 24.000
(ton). Itu paling lama karena kondisi hujan,” lanjutnya.
Ke depannya, dia mengatakan SPMT juga akan melakukan layanan bongkar muat beras Bulog di Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi. Meski demikian, Junaedy tidak memperinci kapan Pelabuhan Tanjung Wangi akan dipakai sebagai titik bongkar muat beras Bulog.
Sebelumnya, SPMT akan turut berperan menangani bongkar muat kargo milik Perum Bulog di seluruh Indonesia, termasuk kegiatan impor beras pada 2024.
Direktur Operasi SPMT Arif Rusman Yulianto mengatakan, tanggung jawab ini diemban setelah adanya penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara induk SPMT, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo, dan Bulog terkait layanan kegiatan jasa bongkar muat tersebut.
Dia menuturkan, SPMT akan menangani bongkar muat sebanyak 2 juta ton kuota impor beras pada 2024.
“Kami sudah mulai di Surabaya kemarin, kemudian ada juga di Jakarta, Makassar, Semarang, dan di Kijing Pontianak. Kargo-kargo Bulog itu nanti kami yang melakukan bongkar muat,” kata Arif.
(Red/Sumber)