Ketum Asprindo Sebut Budaya Luhur Melayu Berpotensi Jadi Magnet Wisata

Budaya774 Views

Lingga – Ketua Umum Asprindo H. Jose Rizal mengapresiasi, kearifan Melayu yang lentur dalam merespon perkembangan zaman.

Untuk itu kata dia nilai-nilai tersebut harus digali kembali, direvitalisasi untuk kemudian dihidupkan dalam laku keseharian, termasuk di kalangan pengusaha.

Lanjutnya, nilai-nilai kearifan budaya Melayu dengan etos kerja dan prinsip-prinsip dalam berusaha, menjadi sesuatu yang sangat berharga untuk dijadikan rujukan guna mendorong kemajuan pengusaha pribumi.

“Sehingga mengaktifkan kembali nilai luhur budaya Melayu, dan menggerakkan pariwisata dan ekonomi kreatif di kalangan pengusaha UMKM, adalah kerja nyata untuk membangun kehidupan yang lebih baik untuk tanah air kita di masa depan,” ujar Jose Rizal dalam sambutannya pada pembukaan Festival Pantai Batu Berdaun di Dabosingkep, Lingga, Kepulauan Riau, Ahad (27/2/22).

Lebih jauh Jose mengatakan bahwa, kearifan Melayu telah menorehkan sejarah panjang tentang sebuah kebudayaan dan peradaban di masa lalu yang gilang-gemilang.

“Kita tahu bahwa Kesultanan Riau-Lingga diibaratkan sebagai Bunda Tanah Melayu. Akar sejarah dan kebudayaan Melayu berakar dari sini,” ujarnya lagi.

Jose menerangkan bahwa sebagai salah satu partner asosiasi Kemenparekraf dalam strategi pentahelix untuk mengembangkan pariwisata, pihaknya saat ini aktif terlibat dalam kegiatan dan program kerja dari kementerian yang dipimpin oleh Sandiaga Uno itu.

“Belum lama ini, kami ikut berperan dalam melakukan pendampingan Desa Wisata. Selain itu, beberapa waktu lalu, kami juga menginisiasi dialog Menteri Pariwisata dengan Pemda Kalimantan Utara dan Sulawesi Utara, khususnya kabupaten Talaud,” ungkapnya.

Dua yang terakhir ini jelas dia adalah untuk membantu misi mengembangkan Cross Border Tourism menjadi program strategik dari
Kemenparekraf.

“Saya kira, Lingga termasuk salah satu pulau terluar Indonesia, dengan potensi pengembangan wisata lintas batas yang cukup menjanjikan,” jelasnya.

Menurut dia, lintas batas kepariwisataan harus mendapatkan dukungan penuh dari semua stakeholder.

“Ini memberi inspirasi tentang peluang baru yang perlu dikelola secara lebih terstruktur dengan dukungan regulasi yang memadai pada semua destinasi wisata yang tersebar di beberapa
titik, yang menjadi perbatasan antara Indonesia dengan negara tetangga,” jelasnya.

Jose Rizal yang pada kesempatan ini dianugerahi Tanjak Laksamana Muda Tanah Melayu berharap pariwisata di perbatasan tidak hanya digeliatkan pada masa pandemi namun jauh dari itu harus tetap berkelanjutan di masa yang akan datang.

(Red)